Kenali Lima Bahasa Cinta si Kecil

Kenali Lima Bahasa Cinta si Kecil 

http://assets.babycenter.com/ims/2007/08aug/20070813/Baby_Massage7.jpg?width=424&height=302&pad=true

Bukan hanya orang tua saja yang bisa menunjukkan rasa cintanya kepada sang buah hati. Si kecil yang mulai beranjak dewasa pun punya keinginan untuk menunjukkan rasa cintanya. Namun, adakalanya bahasa cintanya itu susah dimengerti, mengingat anak kecil selalu mempunyai bahasanya sendiri.
Kenali lima bahasa cinta si kecil agar tercipta komunikasi yang efektif dan indah.
  1. Perhatikan bagaimana anak menunjukkan cinta kepada Ibu. Pada usia dini, anak biasanya berbicara dengan bahasanya sendiri. Nah, caranya menunjukkan cinta kepada ibu itulah yang menjadi bahasa cintanya yang paling dominan.
  2. Perhatikan bagaimana si kecil menunjukkan kasih sayang kepada orang lain. Jika anak sering membuat kerajinan tangan, lalu membagikannya kepada kerabat atau teman-temannya, itu menjadi indikasi bahwa bahasa cintanya yang dominan adalah melalui hadiah.
  3. Dengarkan apa yang paling sering dia minta. Jika sering bertanya, “Bagaimana penampilanku?” atau “Bagaimana lukisanku?” berarti anak sangat membutuhkan kata-kata dukungan. Bisa diartikan bahwa bahasa cintanya adalah kata-kata dukungan.
  4. Perhatikan apa yang paling sering dia keluhkan. Jika anak suka komplain, “Kenapa Ibu tidak pernah punya waktu?” atau “Kenapa Ibu tidak bermain denganku?” itu menandakan bahwa bahasa cintanya yang dominan adalah quality time.
  5. Memberikan dua pilihan. Misalnya, ibu punya waktu luang Sabtu pagi. Ibu bisa memberikan pilihan, yakni pergi berbelanja atau tinggal di rumah dengan memasak bersama. Keputusan anak itu akan menunjukkan bahasa cintanya yang paling dominan. Misalnya, dia ingin bersama Ibu saja di rumah. Bisa diartikan bahwa bahasa cintanya adalah kebersamaan (quality time)
Selain itu, orang tua juga harus punya kemampuan untuk mengetahui semua bentuk bahasa cinta, yakni:
  1. Sentuhan fisik. Anak merasa mendapatkan kasih sayang tatkala ia dipeluk, dibelai, buaian dll.
  2. Kata-kata dukungan. Pemberian kata-kata pendukung seperti penghargaan atau pujian atas sebuah proses kreatif yang dilakukannya.
  3. Pemberian hadiah. Anak menerima hadiah atau reward tatkala ia mematuhi peraturan atau kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Hadiahnya pun bermacam-macam, tergantung keinginan si kecil ataupun sesuatu yang berguna untuk masa depannya.
  4. Quality time. Waktu yang berkualitas bersama si kecil juga merupakan salah satu bentuk bahasa cinta.
  5. Pelayanan. Pemberian fasilitas dan segala kebutuhan si kecil yang sesuai dengan usianya.
Ketika anak masih berusia di bawah dua tahun, sejatinya ia belum mampu mengekspresikan bahasa cintanya yang paling dominan. Karena itu berikan semua bentuk bahasa cinta kepada si kecil secara merata, karena si kecil juga berhak memperoleh semua bentuk bahasa cinta dari orang tuanya.

Wê-Zëd

"Jam ± 05.00 – 05.30 bangun pagi lalu (biasanya lanjut kegiatan MCK, baru->) sholat shubuh, Jam ± 07.15 – 07.20 waktu berangkat ke kantor, Jam ± 12.15 – 13.30 ISHOMA (Istirahat, Sholat Dzuhur, Makan), Jam ± 15.30 (Sholat Ashar di kantor bila memungkinkan), Jam ± 16.00 – 17.00 (pulang ke rumah lanjut ISHOMA), Jam ± 17.45 – 18.30 (kegitan MCK, lanjut) Sholat Maghrib, selanjutnya santai nonton TV sambil ngemil atau makan lagi, Jam ± 19.30 – 20.00 Sholat Isya’, menyambung nonton TV dan lainnya, sekitar Jam ± 22.00 – 23.30 merebahkan diri untuk tidur dan melanjutkan kehidupan hari berikutnya."

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak