Penyakit Akibat Duduk 56 Jam Dalam Seminggu

Mulai sekarang, kurangilah aktifitas Duduk dalam jangka waktu lama, karena hal itu perlahan bisa membunuh anda. Berdasarkan poling yang dilakukan Institute for Medicine and Public Health terhadap 6.300 orang, diketahui bahwa rata-rata orang Amerika menghabiskan waktu 56 jam dalam seminggu hanya untuk duduk. Peneliti menyebutkan hal tersebut akan memicu sebagai 'sitting disease' atau penyakit duduk. Dan Penyakit ini diperkirakan akan semakin meningkat di masa depan dan kelak bisa mengancam kesehatan manusia.

Menurut Marc Hamilton, PhD, profesor biomedis dari University of Missouri, metabolisme tubuh akan terganggu saat duduk dalam jangka waktu lama. "Setelah duduk berjam-jam, tubuh akan mulai mematikan tingkatan metabolismenya, menurunkan sirkulasi dan sedikit membakar kalori," ujar Hamilton.

Semakin sedikit bergerak, semakin sedikit pula gula dalam darah yang digunakan tubuh. "Bahkan setiap 2 jam duduk, kemungkinan terkena diabetes meningkat sebesar 7 persen," kata Hamilton.

Kebanyakan duduk juga tidak baik untuk postur tubuh dan tulang belakang. "Bahkan jika Anda pergi ke tempat fitnes tiap hari, 60 menit waktu yang dihabiskan disana tidak akan bisa menggantikan kerusakan yang terjadi akibat tubuh yang duduk setiap hari," jelas Genevieve Healy, PhD, dari Cancer Prevention Research Centre of the University of Queensland, Australia.

Lalu apa solusinya? "Seimbangkan semuanya dengan aktivitas fisik. Perbanyak gerakan dalam setiap harinya, seperti berjalan kaki, peregangan, lari dan juga seks," kata Healy. [ratna/voa-islam.com]

*****

http://www.bee-health.com/media/images/articles/Duduk_Terlalu_Lama,_Berisiko_Kematian_Dini.jpg

Percaya atau Tidak... Para ahli mengingatkan, duduk terlalu lama, bahkan bila Anda rutin berolahraga, buruk untuk kondisi jantung. Berbagai literatur menyebutkan, orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk berisiko menderita kegemukan, serangan jantung, bahkan mati lebih cepat..

Studi yang dilakukan peneliti dari Kanada yang mengikuti rekam jejak kesehatan 17.000 responden selama 12 tahun juga menemukan orang yang banyak duduk memiliki risiko kematian lebih besar.

Dalam jurnal kesehatan the British Journal of Sports Medicine, Elin Ekblom-Bak dari Swedish School of Sport and Health Sciences menyarankan agar para pakar kesehatan tidak hanya menganjurkan masyarakat untuk aktif berolahraga, tapi juga membatasi waktu duduk mereka.

"Setelah duduk selama empat jam, tubuh akan mengirimkan sinyal berbahaya," kata Ekblom-Bam. Ia menjelaskan, gen yang mengatur glukosa dan lemak di tubuh mulai berhenti bekerja.

Para ahli mengingatkan, bahaya duduk kelewat lama bisa menimpa siapa saja, termasuk orang yang aktif berolahraga. Tim Armstrong, pakar olahraga dari WHO, mengatakan, aktivitas fisik akan mendatangkan manfaat lebih besar bila dilakukan secara merata sepanjang hari ketimbang dilakukan pada satu waktu tertentu.

"Saat Anda berada di kantor, berusahalah untuk banyak bergerak. Alih-alih berbicara lewat telepon, bangun dan hampiri rekan kerja Anda di bagian lain. Intinya, jangan malas bergerak," saran Ekblom-Bak.

sumber: kompas.com

Wê-Zëd

"Jam ± 05.00 – 05.30 bangun pagi lalu (biasanya lanjut kegiatan MCK, baru->) sholat shubuh, Jam ± 07.15 – 07.20 waktu berangkat ke kantor, Jam ± 12.15 – 13.30 ISHOMA (Istirahat, Sholat Dzuhur, Makan), Jam ± 15.30 (Sholat Ashar di kantor bila memungkinkan), Jam ± 16.00 – 17.00 (pulang ke rumah lanjut ISHOMA), Jam ± 17.45 – 18.30 (kegitan MCK, lanjut) Sholat Maghrib, selanjutnya santai nonton TV sambil ngemil atau makan lagi, Jam ± 19.30 – 20.00 Sholat Isya’, menyambung nonton TV dan lainnya, sekitar Jam ± 22.00 – 23.30 merebahkan diri untuk tidur dan melanjutkan kehidupan hari berikutnya."

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak