Aloe Vera atau yang lebih dikenal dengan Lidah Buaya ini, yaitu sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Faedahnya yang beragam ini, sangat berkaitan dengan kesehatan dan kosmetika, bahkan sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika.
Salah satu pengguna pertama kali Aloe Vera yang terdokumentasikan adalah Ratu Cleopatra, yang tinggal di Mesir antara 68-30 SM. Cleopatra yang cantik jelita disebutkan telah menggunakan Aloe Vera sebagai gel di kulitnya, untuk perlindungan dari matahari.
Ia pun percaya, gel Aloe Vera dapat membantu untuk menjaga kulit yang tampak muda. Bahkan, Mesir diyakini telah menggunakan gel Aloe Vera gel dalam proses pembalseman tubuh para Mumi yang terkenal itu.
Dikisahkan pula, bahwa Iskandar (Alexander Yang Agung) harus berperang terlebih dahulu, untuk mendapatkan pasokan tanaman ini guna mengobati prajurit-prajuritnya yang terluka.
Cleopatra
Sekitar tahun 6 SM, Dioscorides, seorang dokter Yunani menemukan, bahwa Aloe Vera efektif dalam mengobati berbagai penyakit, dari masalah ginjal dan konstipasi, bahkan untuk luka bakar parah pada kulit.
Ilmuwan Yunani, 2000 tahun silam menganggap, Aloe Vera sebagai obat mujarab universal. Orang Mesir menyebut Aloe Vera sebagai "tanaman keabadian", sementara orang Indian Amerika menyebut Aloe Vera sebagai "tongkat dari surga".
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.
Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat, seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida, dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Alexander Yang Agung
Saat ini lidah buaya sudah digunakan secara luas di seluruh dunia. Penelitian ilmiah telah menunjukkan, bahwa Aloe Vera mempercepat proses penyembuhan, terutama untuk luka bakar, termasuk luka bakar radiasi. Hal ini digunakan oleh dermatologists untuk mempercepat penyembuhan setelah dermabrasion wajah, yang menghilangkan bekas luka dari kulit lapisan atas.
Aloe Vera, karena kualitas gizi dan sifat antioksidannya, akan membantu terlebih dahulu untuk mencegah cedera pada jaringan epitel, dan ketika jaringan rusak, maka Aloe Vera mempercepat proses penyembuhan.
Antioksidan memerangi 'radikal bebas yang merusak', senyawa yang tidak stabil yang dihasilkan oleh metabolisme kita dan ditemukan dalam polusi lingkungan. Radikal bebas menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker serta memberikan kontribusi terhadap proses penuaan.
Jaringan epitel terbesar manusia adalah kulit, termasuk juga lapisan usus, saluran bronkial, dan saluran kelamin. Aloe Vera bekerja sama baiknya pada kulit yang rusak dan pada radang usus atau asma.
Aloe Vera juga bersifat antibiotik, bahan-bahan yang melancarkan penghapusan kulit mati, dan merangsang pertumbuhan normal sel-sel hidup, dapat menghentikan rasa sakit, serta mengurangi kemungkinan infeksi dari bekas luka sambil membantu proses penyembuhan.
Sumber : Wikipedia©, forum.detik.com