Cara Sholat Tahajjud
Sholat Tahajud adalah sholat sunnat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas waktu isya sampai menjelang subuh. Sholat tahajud merupakan jalan yng tepat menuju Allah untuk mencari solusi atas jawaban masalah hidup di dunia ini.
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
Selain itu, Allah sendiri juga berfirman:
Pembagian Keutamaan Waktu sholat Tahajud
Niat sholat tahajud:
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”
Sholat Tahajud dilaksanakan dengan Munfarid ( tanpa berjamaah ), minimal dua rakaat dan maksimal tidak terhingga jumlah rakaatnya.
Adapun Cara Sholat Tahajud :
Doa yang dibaca setelah sholat tahajud:
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya: “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”
Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut:
Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih
Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”
Tips kiat Mudah sholat Malam/Qiyamullail
Agar kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan sholat malam, cobalah tips-tips berikut ini:
Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, adapun batas waktunya adalah setelah shalat isya sampai sebelum subuh.
Shalat tahajjud merupakan shalat yang paling utama setelah shalat wajib. Begitu banyak keutamaan-keutamannya sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an dan juga hadits Nabi Shallallahu’alaihiwasallam. Diantaranya “Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ketempat yang terpuji.” (AlIsraa’79).
Keutamaannya, manfaatnya, faktor yang memudahkan shalat tahajjud, dll. Di samping itu disertakan pula pembahasan tentang shalat witir. Yang juga menarik untuk disimak adalah pembahasan tentang gambaran Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, para shahabat dan juga para salafush shalih dalam melewatkan malam mereka dengan tahajjud. Mereka melewatkannya dengan penuh kekhusyu’an. Sampai-sampai Al Hafizh Ibnu ‘Asakir meriwayatkan bahwa Imam asy Syafi’I menangis tiada hentinya ketika membaca ayat-ayat dalam surat Al Mursalat karena penghayatan yang begitu dalam.
Keutamaannya
Allah telah memerintahkan kepada Nabi-Nya agar menjalankan shalat malam itu sebagaimama firman-Nya:
وَ مِنَ اْلَيْلِ فَتَهَجَدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًامَحْمُوْدًا
“Dan dari sebagian malam itu gunakanlah untuk bertahajjud sebagai shalat sunnah bagimu, semoga Tuhanmu akan membangkitkanmu pada kedudukan yang terpuji.”
Dijelasakan oleh Allah bahwa orang-orang yang menjaga shalat malam itulah sebenarnya yang berhak dan layak menerima kebaikan serta rahmat-Nya, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ المُتَقِيْنََ فِى جَنَاتٍ وَعُيُوْنٍ أخِذِنًَ مَااتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوْاقَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِيْنَ كَانُواقَلِيْلاً مِنَ اللَيْلِ مَايَهْجَعُوْنَ وَ بِالأَسْحَارِهُمْ يَشْتَغْفِرُوْنَ.
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam kebun-kebun dikelilingi mata air. Mereka menerima segala pemberian Allah, sebab dahulu sebelum itu mereka selalu berbuat kebaikan. Bahkan dahulu mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi-pagi sebelum fajar.
Mereka dipuji oleh Allah dan dimasukkan dalam golongan hamba-hamba-Nya yang berbakti,sebagaimana firman-Nya:
وَعِبَادُالرَّحْمَنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَطَبَهُمُ اْلَجَاهَلُوْنَ قَالُواْسَلاَمًا,وَاَلَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا.
“Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih, ialah mereka yang berjalan di bumi dengan merendahkan diri dan apabila diganggu oleh pembicaraan orang-orang bodoh, mereka itu semalam-malaman beribadat kapada Allah, baik dengan sujud maupun dengan berdiri.”
Mereka diakui keimanannya oleh Allah.
Abdullah Bin Salam berkata:
“Pada waktu pertama kali Rasulullah saw datang di Madinah, orang-orang pun berduyun–duyun mengerumuninya. Saya sendiri orang yang datang kepadanya. Ketika saya perhatikan wajahnya, yakinlah saya bahwa wajah beliau itu bukan wajah seorang pendusta. Pertama-tama sabda yang saya dengar dari beliau adalah: ‘Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, hubungilah semua kerabat, bershalatlah di waktu malam dikala orang-orang sedang tidur, pasti kamu semua akan masuk surga dengan selamat sejahtera.
Salman Farisi berkata:
“Rasulullah saw bersabda: ‘Kerjakanlah shalat malam, sebab itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelummu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, pula sebagai penebus kejelekan-kejelekanmu, pencegah dosa serta dapat menghalaukan penyakit dari badan’.”
Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?” Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)
Bersabda RosulullahSAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim)
Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir.
Allah berfirman :
“ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud : Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah.
Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :
“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )
Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :1) 2 raka’at shalat Iftitah.2) 8 raka’at shalat Tahajud.3) 3 raka’at shalat witir Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.Rasulullah SAW bersabda :
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya.Jika menolak,mukanya disiram air. ” (HR Abu Daud)
BersabdaNabiSAW:
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hinggakeduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HRTirmidzi) Bersabda Nabi Muhammad saw: “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim) Selain itu, Allah sendiri juga berfirman: Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS Al-Isra’: 79)
Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
Shalat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga. Selain itu, shalat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, dimana bagi orang yang mendirikan shalat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan diatas shirat bagaikan kilat.
Ketika menerangkan shalat tahajjud, Nabi Muhammad SAW bersabda, Shalat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan Tuhan, kecintaan para malaikat, sunah para nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para setan, senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat diantara yang melaksanakannya dan diantara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari kiamat, ketika di hari kiamat shalat tahajud itu akan menjadi pelindung diatas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang diantaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surge.Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat .”Adapun limakeutamaandiduniaitu,ialah:
yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
Waktunya
Shalat tahajjud itu dapat dikerjakan dipermulaan, di pertengahan atau di penghabisan malam, asalkan sesudah menunaikan shalat isya dan sesedah tidur. Sebaik-baiknya waktu untuk melakukan shalat malam itu ialah sepertiga malam yang terakhir.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda:
”Tuhan kita ‘azza wa jalla tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat itu Allah berfirman: ‘Barang siapa yang berdo’a kepada-Ku pasti Kukabulkan, barang siapa yang memohon pada-Ku pasti Kuberi, dan barang siapa yang meminta ampun padaKu pasti Ku ampuni.’
Dari Amr bin Absah : “Saya mendengar Nabi saw bersabda: ‘Sedekat-dekatnya hamba pada Allah ialah pada tengah malam yang terakhir. Maka jikalau engkau dapat termasuk golongan orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu, usahakanlah’!
Bilangan Rakaatnya
Shalat malam itu tidak mempunyai bilangan yang terbatas atau tertentu, jadi sudah hasil hanya dengan serakaat shalat sunnah witir sesudah isya.
Dari Anas r.a. dari Nabi saw sabdanya: “Shalat di mesjidku ini sama nilainya dengan sepuluh ribu shalat, shalat di masjidil haram sama dengan seratus ribu shalat, shalat di medan jihad sama dengan dua juta shalat. Tapi yang lebih banyak dari kesemuanya itu adalah dua rakaat yang dikerjakan oleh seseorang hamba di tengah malam.”
Yang lebih utama ialah menetapkan shalat malam secara terus-menerus sebanyak sebelas atau tiga belas rakaat.
Beberapa Tata Tertibnya
Seseorang yang hendak melakukan shalat malam itu disunatkan:
Di waktu akan tidur, hendaklah ia berniat hendak bangun untuk bershalat.
Berusaha menghilangkan kantuk itu dari mukanya di kala bangun, kemudian bersuci.
Sebaiknya shalat malam itu dimulai dengan mengerjakan dua rakaat yang ringan dan selanjutnya bolehlah bershalat sesuka hati. Hendaknya dibangunkan pula keluarga.
Hendaklah menghentikan shalat dulu dan kembali tidur bila terasa sangat mengantuk sampai hilang kantuknya itu. Hendaknya jangan memberatkan diri. Jadi hendaklah bershalat malam itu tidak sekedar tenaga, tetapi hendaklah mengerjakannya dengan tekun dan jangan sampai meninggalkan kecuali dalam keadaan yang sangat terpaksa.
Kiat Mempermudah Bangun Malam
Imam Ghazali rah.a. telah membagi asbab (cara memudahkan) bangun malam menjadi dua, yaitu zahir dan sebab bathin.
Asbab zhahir yaitu:
Menyedikitkan makan, karena banyak makan akan banyak minum dan banyak tidur sehingga susah bangun tahajjud.
Mengurangi kesibukan, keletihan dan pekerjaan-pekerjaan berat di siang hari karena apabila terlalu letih maka akan banyak tidur.
Jangan meninggalkan qailullah (tidur pada siang hari) karena ini juga akan memudahkan bangun malam. Rasulullah saw bersabda “Qailullah-lah di siang hari dan carilah pertolongan Allah Qiyamullail”.
Hindarilah maksiat dan dosa-dosa karena ini juga memudahkan bangun malam. Sebab apabila seorang berdosa maka hatinya akan keras dan kerasnya hati akan menjauhkan diri dari Allah SWT.
Asbab Bathin yaitu:
Menjaga hati dari sifat kinah (mengada-ada), bid’ah serta merisaukan dan memikirkan perkara duniawi, karena barang siapa sibuk dengan memikirkan dunia, ia tidak akan mudah untuk bangun malam.
Takut akan akhirat, membayangkan pemandangan neraka, dan menahan tidur manusia.
Fikirkanlah keutamaan tahajjud yang tertera dalam ayat al-qur’an, hadits, dan atsar. Supaya timbul gairah dalam hati untuk mendapatkan pahala.
Timbulkanlah keyakinan dalam hati bahwa berapa banyak ayat Al-qur’an yang di baca dalam shalat, hakekatnya adalah berbicara pada Allah SWT dan Allah SWT mengetahuinya.
Mengetahui keutamaan shalat Tahajjud dan kedudukan orang yang melakukannya di sisi Allah Ta’ala serta segala apa yang disediakan baginya berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat,bagi mereka disediakan Surga. Allah Ta’ala bersaksi terhadap mereka dengan kesempurnaan iman, dan tidak sama antara mereka dengan orang-orang yang tidak mengetahui. Shalat Tahajjud sebagai sebab masuk ke dalam Surga, ditinggikannya derajat di dalamnya, dan shalat Tahajjud merupakan sifat hamba-hamba Allah yang shalih serta kemuliaan bagi seorang Mukmin.
Mengetahui perangkap syaitan dan usahanya agar manusia tidak melakukan shalat malam.Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai seorang laki-laki yang tidur hingga dating waktu fajar,
“Itulah seseorang yang syaitan telah kencing di telinganya -atau beliau bersabda- di kedua telinganya.”
‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan,
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai ‘Abdullah, jangan kamu menjadi seperti si fulan, dahulu ia biasa melakukan shalat malam, kemudian meninggalkannya”
Memendekkan angan-angan dan banyak mengingat mati. Hal ini dapat memberi semangat untuk beramal dan dapat menghilangkan rasa malas, berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang yang asing atau orang yang sedang menyeberangi jalan. ”Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan, “Apabila berada di pagi hari, janganlah engkau menunggu waktu sore. Dan apabila berada di sore hari, janganlah engkau menunggu waktu pagi. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, dan pergunakan waktu hidupmu sebelum datang kematianmu.”
Tidur di awal malam agar memperoleh kekuatan dan semangat yang dapat membantu untuk melakukan shalat Tahajjud dan shalat Shubuh. Hal ini berdasarkan hadits Abu Barzah radhiyallaahu ‘anhu.
“Bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.”
Mempergunakan kesehatan dan waktu luang (dengan melakukan amal shalih) agar pahala kebaikannya tetap ditulis pada saat ia sakit atau sedang safar. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
“Apabila seorang hamba sakit atau safar, ditulislah baginya pahala perbuatan yang biasa ia lakukan ketika mukim dan sehat.”
Maka orang yang berakal hendaklah tidak terluput dari keutamaan yang agung ini. Hendaklah ia melakukan shalat Tahajjud ketika sedang sehat dan memiliki waktu luang serta melakukan berbagai amal shalih sehingga ditulislah pahala baginya apabila ia lemah atau sibuk dari melakukan amal kebaikan yang biasa ia lakukan.
Bersungguh-sungguh mengamalkan adab-adab sebelum tidur. Yaitu, dengan tidur dalam keadaan suci, apabila masih mempunyai hadats hendaklah ia berwudhu’ dan shalat sunnah dua raka’at, membaca dzikir sebelum tidur, mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu ditiupkan serta dibacakan padanya surat al-Ikhlaash, al-Falaaq, dan an-Naas. Kemudian usaplah dengan kedua tangannya itu seluruh anggota badan yang dapat dijangkaunya (lakukan hal ini tiga kali). Jangan lupa juga membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah, dan membaca do’a sebelum tidur. Dia juga harus melakukan berbagai sebab yang dapat membangunkannya untuk shalat, seperti meletakkan jam weker di dekat kepalanya atau dengan berpesan kepada keluarganya atau temannya atau tetangganya untuk membangunkannya. Memperhatikan sejumlah sebab yang dapat membantu untuk melakukan shalat Tahajjud. Yaitu, dengan tidak terlalu banyak makan, tidak membuat badannya lelah dengan melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat, bahkan seharusnya ia mengatur pekerjaannya yang bermanfaat, tidak meninggalkan tidur siang karena itu dapat membantu bangun di malam hari, dan menjauhi dosa dan maksiyat. Disebutkan dari Sufyan ats-Tsauri rahimahullaah beliau berkata, “Selama lima bulan aku terhalang untuk melakukan shalat malam karena dosa yang aku lakukan.”
Adab-Adab Tahajjud dan Masalah–Masalah Tahajjud Secara Fiqh
Adapun adab-adab shalat tahajjud adalah sebagai berikut:
Apabila bangun untuk shalat tahajjud maka yang pertama kali adalah berdzikir kepada Allah SWT,
Apabila bangun shalat tahajjud maka berwudhulah dan bersiwaklah karena itu adalah salah satu adab-adab dalam shalat tahajjud.
Sebagian para ulama berpendapat bahwa apabila bangun pada malam hari hendaknya mandi. Kebiasaan Abdul Azis bin Zakaria dan kawan-kawannya, yaitu setiap malam setelah shalat isya mandi untuk beribadah karena mandi sebelum shalat tahajjud adalah lebih baik.
Memakai wangi-wangian dan memakai pakaian yang bagus. Setelah semua yang telah disebutkan di atas dilaksanakan maka bentangkan sajadah dan berdirilah menghadap kiblat dengan penuh khusu dan khudu. Kemudian bacalah doa sebagaimana yang terdapat dalam berbagai hadits. Setelah itu mulailah shalat. Pada waktu shalat tahajjud yakni pada waktu ruku, berdiri, dan sujud hendaknya setiap bacaannya dibaca satu kali, sebagaimana telah diriwayatkan dari Rasulullah saw. Hendaklah membaca Al-qur’an dengan tartil.
Hendaklah berdo’a ketika mendengar ataupun membaca ayat rahmat atau ayat azab. Ketika melaksanakan shalat tahajjud, hendaklah tawajjuh pada Allah dengan sempurna dan hendaklah menangis. Apabila datang kantuk maka tidurlah. Kalau tertinggal bangun malam (shalat tahajjud) maka hendaklah menggantinya pada siang hari hal ini juga termasuk adab.
Berniat untuk bangun malam (shalat tahajjud) sebelumnya, karena kalau tertidur terus (sehingga tidak bangun), Allah akan memberikan juga pahala shalat tahajjud.
Barang siapa meyakini akan bangun pada akhir malam maka sunnah baginya mengakhirkan shalat witir. Masalah-masalah tahajjud secara fiqh:
Menurut para fuqaha (ulama ahli fiqh) shalat tahajjud adalah mustahab, dan mereka menggolongkannya pada mandubat lail (amalan sunnah di malam hari). Akan tetapi qadhi tsanaullah mencatatnya sebagai sunnah muakadah (sunnah yang dikuatkan/ditekankan).
Para fuqaha pada umumnya berpendapat bahwa shalat tahajjud sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya delapan rakaat. Akan tetapi pada sebagian riwayat di jelaskan juga dua belas rakaat dan tidak ada sumbernya lebih dari dua belas rakaat.
Orang yang sudah biasa istiqomah melakukan shalat tahajjud maka makruh meninggalkannya jika tanpa udzur (halangan) Berdasarkan hasil fatwa ulama shalat tahajjud lebih utama dilakukan dua rakaat dua rakaat. Shalat tahajjud pada sepertiga malam yang akhir adalah lebih utama.
nicohendrick.wordpress.com
Selain sholat wajib, ada banyak sholat sunnah yang dapat kita lakukan sebagai penyempurna solat wajib kita.
Salah satu sholat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah (insya Allah) adalah sholat tahajud. Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, setelah bangun tidur. Pelaksanaan sholat tahajud ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir.
Sebelum perintah sholat lima waktu turun, Rasulullah Muhammad saw pernah memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan sholat tahajud. Hal ini tersirat dalam beberapa hadist:
Keutamaan Sholat Tahajud
Berdasarkan hadist Rasulullah Muhammad saw, sholat tahajud memiliki 9 keutamaan, yang terbagi menjadi 5 keutamaan di dunia dan 4 keutamaan di akhirat kelak. Hadist yang menjelaskan keutamaan sholat tahajud adalah: “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun 5 keutamaan sholat tahajud di dunia adalah:
Selain 5 keutamaan di dunia, sholat tahajud juga memiliki 4 keutamaan di akhirat kelak. Keutamaan sholat tahajud di akhirat kelak adalah:
Tata Cara Sholat Tahajjud
Pada dasarnya, gerakan atau tata cara sholat tahajud pun tidak berbeda dengan sholat-sholat sunnah yang lain: berwudhu, niat melakukan sholat sunnah tahajud, kemudian melakukan gerakan sholat seperti biasa mulai dari takbir hingga salam. Biasanya selalu dilakukan dengan 2 rokaat-2 rokaat (setiap 2 rokaat salam). Pada rokaat pertama setelah takbir membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjjutkan dengan surah lainnya. Pada rokaat kedua pun sama, membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surah lainnya (yang kita hafal).
Perbedaannya hanyalah terletak pada niatnya saja. Karena untuk mengerjakan sholat tahajud tentu saja niatnya adalah mengerjakan sholat tahajud, bukan niat untuk mengerjakan sholat yang lain.
Jadi berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana niat sholat tahajud?”, maka jawabannya adalah berniat di dalam hati untuk mengerjakan sholat sunnah tahajud. Sedangkan masalah “Lafadz niatnya”, hal itu tidak ditentukan, karena tidak ada dalil yang memperkuat atau menerangkannya.
Setelah selesai mengerjakan shalat Tahajjud, perbanyaklah membaca istigfar dan dzikir kepada Allah SWT serta memohon kepada-Nya, kemudian membaca doa sesuai keinginan kita.
Selamat Mencoba!
Shalat khususnya tahajjud ternyata tidak hanya membuat pelakunya mendapatkan tempat istimewa di hadapan Pencipta Alam ini, melainkan juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mengusir penyakit.
Pernahkah Anda berpikir kenapa setiap hari kita mesti berdoa? Mungkin ada yang manjawab ini adalah kewajiban kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Ada juga yang menjawab ini sudah tersurat dalam kitab suci. Dan masih banyak lagi rasionalisasi yang bila dikaji bunyinya terdengar, bahwa berdoa hanyalah kewajiban.
Namun, semua yang kita anggap sebagai tanggung jawab, juga kewajiban ternyata memiliki pengaruh positif buat hidup kita sendiri. Anda mungkin tidak sadar kalau kepatuhan-kepatuhan kita terhadap ritual keagamaan semisal shalat serta bentuk ritual lainnya memiliki pengaruh bagi meningkatnya sistem kekebalan tubuh kita.
Ambil contoh misalnya shalat tahajjud. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh dosen fakultas tarbiyah dan guru besar program pascasarjana dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Mohammad Sholeh, Drs., M.Pd., PNI membuktikan bahwa shalat tahajjud yang dijalankan dengan gerakan tepat, rutin, dan tentu saja dengan tulus iklhas bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Prof. Sholeh ng menyebutkan, bahwa penelitian yang dilakukannya tahun 2000 selama satu semester ini dalam rangka menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Airlangga, Surabaya. “Jadi ini demi sebuah desertasi ,” jelas bapak dua anak ini.
Sholeh memilih desertasinya dengan judul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi
Teliti 51 Siswa SMU
Bagi kaum muslim, shalat tahajjud bukanlah sembahyang wajib. Karenanya tidak banyak yang melakukan sembahyang ini sampai berhari-hari dan terus menerus. Dalam riwayat Abu Daud dan At Turmudzy diceritakan, Ali r.a pernah berkata: “Shalat witir itu tidak diharuskan sebagaimana shalat fardhu, tetapi Rasulullah saw selalu mengerjakannya serta bersabda: “Sesungguhnya Allah itu witir (ganjil,yakni esa) dan suka pada witir maka shalat witirlah kamu sekalian wahai Ahlul Qur’an”
Kebiasaan melakukan sembahyang ini bermula ketika menjelang kenabian Nabi Muhammad SAW. Waktu itu sang Nabi sedang gundah gulana. Sebagai seorang yang saleh dan berhati bersih, pria tengah baya ini merasakan betapa mundurnya kehidupan moral di Mekah waktu itu.
Perbudakan, perampokan, penindasan terhadap wanita, dan segala keburukan lain membuat hidup menjadi tidak menyenangkan. Mau apa, aku ini? Itulah pertanyaan yang muncul darinya.
Maka, di suatu malam, Muhammad menyendiri dan merenungkan semua hal yang menimpa dirinya dan tanah kelahirannya. Tengah malam sampai menjelang pagi, Muhammad merasakan benar-benar kesedihan yang mendalam sekaligus berpasrah pada Sang Pencipta mau diapakan dirinya dan tempat kelahirannnya.
Saat itulah, kemudian muncul pesan dari malaikat Jibril yang sampai sekarang dikenal sebagai wahyu pertama dalam kitabsuci Al quran. Lalu di malam-malam selanjutnya, Nabi sering melakukan kegiatan menyendiri ini sebagai sebuah kegiatan yang intinya mau mengatakan bahwa beliau hanyalah manusia biasa. Tiada yang dapat dilakukannya kecuali hanya karena pertolongan dari Allah.
Kegiatan menyendiri yang diberi bentuk shalat di kemudian hari ini lalu biasa dilakukan oleh para pengikut Nabi tatkala mengalami berbagai persoalan yang dirasa berat untuk ditanggung.
Namun selama waktu itu, sejak kebiasaan sholat muncul sampai satu decade terakhir ini, tidak banyak yang tahu bahkan kaum muslim sekalipun, apa sebenarnya yang terjadi ketika mereka melakukan shalat tahajjud. Memang banyak ulama menyebutkan kalau shalat bisa memperbaiki akhlak. Tapi, bagaimanakah semua itu berlangsung?
Inilah yang mendorong Prof. Sholeh melakukan penelitian mengenai shalat tahajjud. Pria jebolan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri ini di tahun 2000 meneliti sekitar 51 siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya.
”Saya minta mereka semua melakukan shalat tahajjud selama dua bulan penuh setiap hari,” jelas pria yang menyelesaikan S2 pada bidang psikologi konseling di IKIP Malang. Dengan mengambil jumlah rakaat yang tidak terlalu banyak juga tidak sedikit, 2 rakaat salam empat kali serta witr tiga rakaat atau satu rakaat (total 8 rakaat), mereka mesti menjalankannya shalat pada jam 02.00 sampai 3.30.Tentu tidak semua berhasil. 51 siswa yang diteliti ini akan dipilah lagi.
“Mereka yang tidak pernah mengikuti senam pernapasan, komplit shalatnya sampai dua bulan, tidak pernah ikut toriqoh (zikir), dan tidak pernah melakukan tahajjud akan saya masukkan dalam kelompok sendiri untuk dilihat lebih lanjut hasilnya,” ungkap Sholeh.
Ternyata dari 51 siswa, 23 orang hanya sanggup bertahan menjalankan shalat tahajjud selama sebulan. Beserta yang lainnya yang tidak memenuhi syarat dengan alasan misalnya shalatnya tidak lengkap sampai dua bulan meski bisa melampaui sebulan penuh atau tidak sampai sebulan, minum obat kortikisteroid, melakukan hal-hal lain selain tahajjud yang mempengaruhi sistem tubuh misalnya zikir, ke-23 siswa ini dijadikan kelompok sendiri.
Sampai akhirnya, tinggal 19 siswa saja yang sanggup bertahan melakukan shalat tahjjud selama dua bulan. Jadi ada dua kelompok. Mereka yang berhasil sampai dua bulan tanpa tambahan kegiatan lain dan mereka yang tidak selesai shalat sampai dua bulan.
Kesembilan belas orang ini menurut Sholeh mengalami perubahan secara mendasar. “Mereka ini yang menjalani shalat dengan tulus ikhlas, penuh dua bulan, gerakannya tepat, kekebalan tubuhnya meningkat,” jelas Sholeh. Sementara yang tidak, perubahan secara berarti dari segi fisik maupun psikis tidak terlihat. Meningkatnya kekebalan tubuh inilah yang memungkinkan seseorang akan sulit kena penyakit dari yang sekedar infeksi sampai kanker.
Setidaknya ada beberapa parametes yang diukur Sholeh di tiga laboratorium (Klinika, Prodia, dan Paramita) di Surabaya untuk membuat kesimpulan ini. Dengan mengukur kadar hormon kortisol (glukokortikoid alami utama yang dikeluarkn korteks adrenal. Zat ini memengaruhi metabolisme glukosa, protein dan lemak) bisa diketahui apakah seseorang mengalami stress atau tidak.
Pada mereka yang berhasil melakukan shalat tahajjud sampai dua bulan hormon ini menaik. “Ini pertanda orang tersebut ikhlas dan tidak stress,” ungkap Sholeh.
Meningkatnya hormon ini akan disertai dengan meningkatnya kandungan serotonin, epinefrin dan endorfin. Hormon-hormon ini adalah hormon yang membuat kita menjadi tenang dan merasa tenteram.
Sebaliknya, tingkat acetylcholine pada kesembilan belas orang ini menurun. Acetylcholine adalah ester asam asetat dari kolin yang berfungsi sebagai neurotransmitter atau bahan kimia yang berfungsi menyampaikan pesan dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain.
“Bila bahan kimia ini meningkat, itu tandanya orang lagi stress. Akibat lanjutannya orang akan mudah marah, cemas, dan khawatir,” jelas Sholeh. Stress juga ditandai bila kandungan vasopressin atau hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus (bagian otak) meningkat.
“Bila tingkat vasopressin ini tinggi dan menumpuk terus menerus, daya tahan tubuh orang akan menurun. Orang akan mudah kena kanker. “Dengan sendirinya berbagai sistem imun yang ada di tubuh seperti makrofag, basofil, monosit, dan lainnya tidak akan terproduksi.
Jadi, sekarang ini kalau orang bicara bahwa shalat bisa memperbaiki tingkat moral seseorang, ada alasan yang bisa dikemukakan dengan sangat masuk akal. Dengan shalat yang benar, dijalani tulus dan pasrah, serta rutin akan membuat fisik maupun psikis seseorang sehat. Ketenangan hati, pikiran, dan ketentraman jiwa akan menjadi status dasar mereka yang rajin shalat. Orang bisa berpikir logis, matang, dan benar-benar masuk akal. Orang menjadi tahu diri dan tidak seenaknya.
Selain itu, penyakit fisik akan enggan mampir dan mengidap ke tubuh mereka yang rajin shalat. Karena sistem kekebalan tubuhnya meningkat pesat.
“Dirikanlah shalat dari condong matahari sampai gelap malam dan Quran fajar (shalat subuh), sesungguhnya Quran fajar itu dipersaksikan. Pada malam hari hendaklah engkau bertahajjud sebagai tambahan untuk engkau, mudah-mudahan Maha Pemeliharamu mengangkat engkau ke tempat yang terpuji” (Al Quran surat Al Israa’ ke-17 ayat 78-79).
Jadi, shalat ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah, melainkan juga membuat sehat lahir batin.
Sumber : kompas.co.id
Sholat Tahajud adalah sholat sunnat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas waktu isya sampai menjelang subuh. Sholat tahajud merupakan jalan yng tepat menuju Allah untuk mencari solusi atas jawaban masalah hidup di dunia ini.
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)
“Seutama-utama sholat sesudah sholat fardhu ialah sholat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim)
Selain itu, Allah sendiri juga berfirman:
Pada malam hari, hendaklah engkau sholat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS Al-Isra’: 79)
Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk sholat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
Pembagian Keutamaan Waktu sholat Tahajud
- Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 sampai jam 22.00
- Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
- Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.
Niat sholat tahajud:
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”
Sholat Tahajud dilaksanakan dengan Munfarid ( tanpa berjamaah ), minimal dua rakaat dan maksimal tidak terhingga jumlah rakaatnya.
Adapun Cara Sholat Tahajud :
- Niat shalat Tahajjud didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram.
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat al Fatihah
- Membaca salah satu surat didalam al quran. yaitu surat al Kafirun di rakaat pertama dan rakaat ke dua membaca surat al Ikhlas
- Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali
- I’tidal sambil membaca bacaannya
- Sujud pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
- Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya
- Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.
- Setelah selesai rakaat pertama, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali dan rakaat-rakaat selanjutnya sama dilakukan seperti contoh diatas.
Doa yang dibaca setelah sholat tahajud:
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya: “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah.
Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”
Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut:
Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih
Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”
Tips kiat Mudah sholat Malam/Qiyamullail
Agar kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan sholat malam, cobalah tips-tips berikut ini:
- Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.
- Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
- Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”
- Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya.
- Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
- Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.
- Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan.
- Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya.
Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, adapun batas waktunya adalah setelah shalat isya sampai sebelum subuh.
Shalat tahajjud merupakan shalat yang paling utama setelah shalat wajib. Begitu banyak keutamaan-keutamannya sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an dan juga hadits Nabi Shallallahu’alaihiwasallam. Diantaranya “Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ketempat yang terpuji.” (AlIsraa’79).
Keutamaannya, manfaatnya, faktor yang memudahkan shalat tahajjud, dll. Di samping itu disertakan pula pembahasan tentang shalat witir. Yang juga menarik untuk disimak adalah pembahasan tentang gambaran Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, para shahabat dan juga para salafush shalih dalam melewatkan malam mereka dengan tahajjud. Mereka melewatkannya dengan penuh kekhusyu’an. Sampai-sampai Al Hafizh Ibnu ‘Asakir meriwayatkan bahwa Imam asy Syafi’I menangis tiada hentinya ketika membaca ayat-ayat dalam surat Al Mursalat karena penghayatan yang begitu dalam.
Keutamaannya
Allah telah memerintahkan kepada Nabi-Nya agar menjalankan shalat malam itu sebagaimama firman-Nya:
وَ مِنَ اْلَيْلِ فَتَهَجَدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًامَحْمُوْدًا
“Dan dari sebagian malam itu gunakanlah untuk bertahajjud sebagai shalat sunnah bagimu, semoga Tuhanmu akan membangkitkanmu pada kedudukan yang terpuji.”
Dijelasakan oleh Allah bahwa orang-orang yang menjaga shalat malam itulah sebenarnya yang berhak dan layak menerima kebaikan serta rahmat-Nya, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ المُتَقِيْنََ فِى جَنَاتٍ وَعُيُوْنٍ أخِذِنًَ مَااتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوْاقَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِيْنَ كَانُواقَلِيْلاً مِنَ اللَيْلِ مَايَهْجَعُوْنَ وَ بِالأَسْحَارِهُمْ يَشْتَغْفِرُوْنَ.
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam kebun-kebun dikelilingi mata air. Mereka menerima segala pemberian Allah, sebab dahulu sebelum itu mereka selalu berbuat kebaikan. Bahkan dahulu mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi-pagi sebelum fajar.
Mereka dipuji oleh Allah dan dimasukkan dalam golongan hamba-hamba-Nya yang berbakti,sebagaimana firman-Nya:
وَعِبَادُالرَّحْمَنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَطَبَهُمُ اْلَجَاهَلُوْنَ قَالُواْسَلاَمًا,وَاَلَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا.
“Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih, ialah mereka yang berjalan di bumi dengan merendahkan diri dan apabila diganggu oleh pembicaraan orang-orang bodoh, mereka itu semalam-malaman beribadat kapada Allah, baik dengan sujud maupun dengan berdiri.”
Mereka diakui keimanannya oleh Allah.
Abdullah Bin Salam berkata:
“Pada waktu pertama kali Rasulullah saw datang di Madinah, orang-orang pun berduyun–duyun mengerumuninya. Saya sendiri orang yang datang kepadanya. Ketika saya perhatikan wajahnya, yakinlah saya bahwa wajah beliau itu bukan wajah seorang pendusta. Pertama-tama sabda yang saya dengar dari beliau adalah: ‘Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, hubungilah semua kerabat, bershalatlah di waktu malam dikala orang-orang sedang tidur, pasti kamu semua akan masuk surga dengan selamat sejahtera.
Salman Farisi berkata:
“Rasulullah saw bersabda: ‘Kerjakanlah shalat malam, sebab itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelummu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, pula sebagai penebus kejelekan-kejelekanmu, pencegah dosa serta dapat menghalaukan penyakit dari badan’.”
Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?” Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)
Bersabda RosulullahSAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim)
Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir.
Allah berfirman :
“ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud : Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah.
Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :
“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )
Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid, bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :1) 2 raka’at shalat Iftitah.2) 8 raka’at shalat Tahajud.3) 3 raka’at shalat witir Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.Rasulullah SAW bersabda :
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya.Jika menolak,mukanya disiram air. ” (HR Abu Daud)
BersabdaNabiSAW:
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hinggakeduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HRTirmidzi) Bersabda Nabi Muhammad saw: “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim) Selain itu, Allah sendiri juga berfirman: Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS Al-Isra’: 79)
Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
Shalat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga. Selain itu, shalat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, dimana bagi orang yang mendirikan shalat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan diatas shirat bagaikan kilat.
Ketika menerangkan shalat tahajjud, Nabi Muhammad SAW bersabda, Shalat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan Tuhan, kecintaan para malaikat, sunah para nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para setan, senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat diantara yang melaksanakannya dan diantara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari kiamat, ketika di hari kiamat shalat tahajud itu akan menjadi pelindung diatas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang diantaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surge.Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat .”Adapun limakeutamaandiduniaitu,ialah:
- Akan dipeliharaolehAllahSWTdarisegalamacambencana.
- Tanda ketaatannyaakan tampak kelihatan dimukanya.
- Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
- Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah
- Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.Sedangkan
yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
- Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
- Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
- Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
- Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
Waktunya
Shalat tahajjud itu dapat dikerjakan dipermulaan, di pertengahan atau di penghabisan malam, asalkan sesudah menunaikan shalat isya dan sesedah tidur. Sebaik-baiknya waktu untuk melakukan shalat malam itu ialah sepertiga malam yang terakhir.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda:
”Tuhan kita ‘azza wa jalla tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat itu Allah berfirman: ‘Barang siapa yang berdo’a kepada-Ku pasti Kukabulkan, barang siapa yang memohon pada-Ku pasti Kuberi, dan barang siapa yang meminta ampun padaKu pasti Ku ampuni.’
Dari Amr bin Absah : “Saya mendengar Nabi saw bersabda: ‘Sedekat-dekatnya hamba pada Allah ialah pada tengah malam yang terakhir. Maka jikalau engkau dapat termasuk golongan orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu, usahakanlah’!
Bilangan Rakaatnya
Shalat malam itu tidak mempunyai bilangan yang terbatas atau tertentu, jadi sudah hasil hanya dengan serakaat shalat sunnah witir sesudah isya.
Dari Anas r.a. dari Nabi saw sabdanya: “Shalat di mesjidku ini sama nilainya dengan sepuluh ribu shalat, shalat di masjidil haram sama dengan seratus ribu shalat, shalat di medan jihad sama dengan dua juta shalat. Tapi yang lebih banyak dari kesemuanya itu adalah dua rakaat yang dikerjakan oleh seseorang hamba di tengah malam.”
Yang lebih utama ialah menetapkan shalat malam secara terus-menerus sebanyak sebelas atau tiga belas rakaat.
Beberapa Tata Tertibnya
Seseorang yang hendak melakukan shalat malam itu disunatkan:
Di waktu akan tidur, hendaklah ia berniat hendak bangun untuk bershalat.
Berusaha menghilangkan kantuk itu dari mukanya di kala bangun, kemudian bersuci.
Sebaiknya shalat malam itu dimulai dengan mengerjakan dua rakaat yang ringan dan selanjutnya bolehlah bershalat sesuka hati. Hendaknya dibangunkan pula keluarga.
Hendaklah menghentikan shalat dulu dan kembali tidur bila terasa sangat mengantuk sampai hilang kantuknya itu. Hendaknya jangan memberatkan diri. Jadi hendaklah bershalat malam itu tidak sekedar tenaga, tetapi hendaklah mengerjakannya dengan tekun dan jangan sampai meninggalkan kecuali dalam keadaan yang sangat terpaksa.
Kiat Mempermudah Bangun Malam
Imam Ghazali rah.a. telah membagi asbab (cara memudahkan) bangun malam menjadi dua, yaitu zahir dan sebab bathin.
Asbab zhahir yaitu:
Menyedikitkan makan, karena banyak makan akan banyak minum dan banyak tidur sehingga susah bangun tahajjud.
Mengurangi kesibukan, keletihan dan pekerjaan-pekerjaan berat di siang hari karena apabila terlalu letih maka akan banyak tidur.
Jangan meninggalkan qailullah (tidur pada siang hari) karena ini juga akan memudahkan bangun malam. Rasulullah saw bersabda “Qailullah-lah di siang hari dan carilah pertolongan Allah Qiyamullail”.
Hindarilah maksiat dan dosa-dosa karena ini juga memudahkan bangun malam. Sebab apabila seorang berdosa maka hatinya akan keras dan kerasnya hati akan menjauhkan diri dari Allah SWT.
Asbab Bathin yaitu:
Menjaga hati dari sifat kinah (mengada-ada), bid’ah serta merisaukan dan memikirkan perkara duniawi, karena barang siapa sibuk dengan memikirkan dunia, ia tidak akan mudah untuk bangun malam.
Takut akan akhirat, membayangkan pemandangan neraka, dan menahan tidur manusia.
Fikirkanlah keutamaan tahajjud yang tertera dalam ayat al-qur’an, hadits, dan atsar. Supaya timbul gairah dalam hati untuk mendapatkan pahala.
Timbulkanlah keyakinan dalam hati bahwa berapa banyak ayat Al-qur’an yang di baca dalam shalat, hakekatnya adalah berbicara pada Allah SWT dan Allah SWT mengetahuinya.
Mengetahui keutamaan shalat Tahajjud dan kedudukan orang yang melakukannya di sisi Allah Ta’ala serta segala apa yang disediakan baginya berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat,bagi mereka disediakan Surga. Allah Ta’ala bersaksi terhadap mereka dengan kesempurnaan iman, dan tidak sama antara mereka dengan orang-orang yang tidak mengetahui. Shalat Tahajjud sebagai sebab masuk ke dalam Surga, ditinggikannya derajat di dalamnya, dan shalat Tahajjud merupakan sifat hamba-hamba Allah yang shalih serta kemuliaan bagi seorang Mukmin.
Mengetahui perangkap syaitan dan usahanya agar manusia tidak melakukan shalat malam.Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai seorang laki-laki yang tidur hingga dating waktu fajar,
“Itulah seseorang yang syaitan telah kencing di telinganya -atau beliau bersabda- di kedua telinganya.”
‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan,
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai ‘Abdullah, jangan kamu menjadi seperti si fulan, dahulu ia biasa melakukan shalat malam, kemudian meninggalkannya”
Memendekkan angan-angan dan banyak mengingat mati. Hal ini dapat memberi semangat untuk beramal dan dapat menghilangkan rasa malas, berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang yang asing atau orang yang sedang menyeberangi jalan. ”Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan, “Apabila berada di pagi hari, janganlah engkau menunggu waktu sore. Dan apabila berada di sore hari, janganlah engkau menunggu waktu pagi. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, dan pergunakan waktu hidupmu sebelum datang kematianmu.”
Tidur di awal malam agar memperoleh kekuatan dan semangat yang dapat membantu untuk melakukan shalat Tahajjud dan shalat Shubuh. Hal ini berdasarkan hadits Abu Barzah radhiyallaahu ‘anhu.
“Bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.”
Mempergunakan kesehatan dan waktu luang (dengan melakukan amal shalih) agar pahala kebaikannya tetap ditulis pada saat ia sakit atau sedang safar. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
“Apabila seorang hamba sakit atau safar, ditulislah baginya pahala perbuatan yang biasa ia lakukan ketika mukim dan sehat.”
Maka orang yang berakal hendaklah tidak terluput dari keutamaan yang agung ini. Hendaklah ia melakukan shalat Tahajjud ketika sedang sehat dan memiliki waktu luang serta melakukan berbagai amal shalih sehingga ditulislah pahala baginya apabila ia lemah atau sibuk dari melakukan amal kebaikan yang biasa ia lakukan.
Bersungguh-sungguh mengamalkan adab-adab sebelum tidur. Yaitu, dengan tidur dalam keadaan suci, apabila masih mempunyai hadats hendaklah ia berwudhu’ dan shalat sunnah dua raka’at, membaca dzikir sebelum tidur, mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu ditiupkan serta dibacakan padanya surat al-Ikhlaash, al-Falaaq, dan an-Naas. Kemudian usaplah dengan kedua tangannya itu seluruh anggota badan yang dapat dijangkaunya (lakukan hal ini tiga kali). Jangan lupa juga membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah, dan membaca do’a sebelum tidur. Dia juga harus melakukan berbagai sebab yang dapat membangunkannya untuk shalat, seperti meletakkan jam weker di dekat kepalanya atau dengan berpesan kepada keluarganya atau temannya atau tetangganya untuk membangunkannya. Memperhatikan sejumlah sebab yang dapat membantu untuk melakukan shalat Tahajjud. Yaitu, dengan tidak terlalu banyak makan, tidak membuat badannya lelah dengan melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat, bahkan seharusnya ia mengatur pekerjaannya yang bermanfaat, tidak meninggalkan tidur siang karena itu dapat membantu bangun di malam hari, dan menjauhi dosa dan maksiyat. Disebutkan dari Sufyan ats-Tsauri rahimahullaah beliau berkata, “Selama lima bulan aku terhalang untuk melakukan shalat malam karena dosa yang aku lakukan.”
Adab-Adab Tahajjud dan Masalah–Masalah Tahajjud Secara Fiqh
Adapun adab-adab shalat tahajjud adalah sebagai berikut:
Apabila bangun untuk shalat tahajjud maka yang pertama kali adalah berdzikir kepada Allah SWT,
Apabila bangun shalat tahajjud maka berwudhulah dan bersiwaklah karena itu adalah salah satu adab-adab dalam shalat tahajjud.
Sebagian para ulama berpendapat bahwa apabila bangun pada malam hari hendaknya mandi. Kebiasaan Abdul Azis bin Zakaria dan kawan-kawannya, yaitu setiap malam setelah shalat isya mandi untuk beribadah karena mandi sebelum shalat tahajjud adalah lebih baik.
Memakai wangi-wangian dan memakai pakaian yang bagus. Setelah semua yang telah disebutkan di atas dilaksanakan maka bentangkan sajadah dan berdirilah menghadap kiblat dengan penuh khusu dan khudu. Kemudian bacalah doa sebagaimana yang terdapat dalam berbagai hadits. Setelah itu mulailah shalat. Pada waktu shalat tahajjud yakni pada waktu ruku, berdiri, dan sujud hendaknya setiap bacaannya dibaca satu kali, sebagaimana telah diriwayatkan dari Rasulullah saw. Hendaklah membaca Al-qur’an dengan tartil.
Hendaklah berdo’a ketika mendengar ataupun membaca ayat rahmat atau ayat azab. Ketika melaksanakan shalat tahajjud, hendaklah tawajjuh pada Allah dengan sempurna dan hendaklah menangis. Apabila datang kantuk maka tidurlah. Kalau tertinggal bangun malam (shalat tahajjud) maka hendaklah menggantinya pada siang hari hal ini juga termasuk adab.
Berniat untuk bangun malam (shalat tahajjud) sebelumnya, karena kalau tertidur terus (sehingga tidak bangun), Allah akan memberikan juga pahala shalat tahajjud.
Barang siapa meyakini akan bangun pada akhir malam maka sunnah baginya mengakhirkan shalat witir. Masalah-masalah tahajjud secara fiqh:
Menurut para fuqaha (ulama ahli fiqh) shalat tahajjud adalah mustahab, dan mereka menggolongkannya pada mandubat lail (amalan sunnah di malam hari). Akan tetapi qadhi tsanaullah mencatatnya sebagai sunnah muakadah (sunnah yang dikuatkan/ditekankan).
Para fuqaha pada umumnya berpendapat bahwa shalat tahajjud sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya delapan rakaat. Akan tetapi pada sebagian riwayat di jelaskan juga dua belas rakaat dan tidak ada sumbernya lebih dari dua belas rakaat.
Orang yang sudah biasa istiqomah melakukan shalat tahajjud maka makruh meninggalkannya jika tanpa udzur (halangan) Berdasarkan hasil fatwa ulama shalat tahajjud lebih utama dilakukan dua rakaat dua rakaat. Shalat tahajjud pada sepertiga malam yang akhir adalah lebih utama.
nicohendrick.wordpress.com
Selain sholat wajib, ada banyak sholat sunnah yang dapat kita lakukan sebagai penyempurna solat wajib kita.
Salah satu sholat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah (insya Allah) adalah sholat tahajud. Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, setelah bangun tidur. Pelaksanaan sholat tahajud ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir.
Sebelum perintah sholat lima waktu turun, Rasulullah Muhammad saw pernah memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan sholat tahajud. Hal ini tersirat dalam beberapa hadist:
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda : “ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)Dalam hadist lain juga diterangkan mengenai jumlah rakaat pada pelaksanaan sholat tahajud. Pada dasarnya, jumlah rakaat sholat tahajud tidak dibatasi jumlahnya, dengan jumlah minimal 2 rakaat. Sedangkan dalam keterangan Said ibnu Yazib ra, Rasulullah Muhammad saw melakukan sholat tahajud dengan jumlah 13 rakaat, dengan perincian 2 rakaat sholat iftitah, 8 rakaat sholat tahajud, dan ditutup dengan 3 rakaat sholat witir.
Bersabda Nabi Muhammad SAW : “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )
Selain itu, Allah sendiri juga berfirman: “ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)
Rasulullah SAW bersabda :
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)
Rasulullah SAW Bersabda :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )
Rasulullah SAW bersabda :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Rasulullah SAW bersabda :
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya
disiram air.” (HR Abu Daud)
Rasulullah SAW bersabda lagi :
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)
Keutamaan Sholat Tahajud
Berdasarkan hadist Rasulullah Muhammad saw, sholat tahajud memiliki 9 keutamaan, yang terbagi menjadi 5 keutamaan di dunia dan 4 keutamaan di akhirat kelak. Hadist yang menjelaskan keutamaan sholat tahajud adalah: “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun 5 keutamaan sholat tahajud di dunia adalah:
- Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
- Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
- Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
- Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
- Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Selain 5 keutamaan di dunia, sholat tahajud juga memiliki 4 keutamaan di akhirat kelak. Keutamaan sholat tahajud di akhirat kelak adalah:
- Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
- Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
- Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
- Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
Tata Cara Sholat Tahajjud
Pada dasarnya, gerakan atau tata cara sholat tahajud pun tidak berbeda dengan sholat-sholat sunnah yang lain: berwudhu, niat melakukan sholat sunnah tahajud, kemudian melakukan gerakan sholat seperti biasa mulai dari takbir hingga salam. Biasanya selalu dilakukan dengan 2 rokaat-2 rokaat (setiap 2 rokaat salam). Pada rokaat pertama setelah takbir membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjjutkan dengan surah lainnya. Pada rokaat kedua pun sama, membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surah lainnya (yang kita hafal).
Perbedaannya hanyalah terletak pada niatnya saja. Karena untuk mengerjakan sholat tahajud tentu saja niatnya adalah mengerjakan sholat tahajud, bukan niat untuk mengerjakan sholat yang lain.
Jadi berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana niat sholat tahajud?”, maka jawabannya adalah berniat di dalam hati untuk mengerjakan sholat sunnah tahajud. Sedangkan masalah “Lafadz niatnya”, hal itu tidak ditentukan, karena tidak ada dalil yang memperkuat atau menerangkannya.
Setelah selesai mengerjakan shalat Tahajjud, perbanyaklah membaca istigfar dan dzikir kepada Allah SWT serta memohon kepada-Nya, kemudian membaca doa sesuai keinginan kita.
Selamat Mencoba!
Shalat khususnya tahajjud ternyata tidak hanya membuat pelakunya mendapatkan tempat istimewa di hadapan Pencipta Alam ini, melainkan juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mengusir penyakit.
Pernahkah Anda berpikir kenapa setiap hari kita mesti berdoa? Mungkin ada yang manjawab ini adalah kewajiban kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Ada juga yang menjawab ini sudah tersurat dalam kitab suci. Dan masih banyak lagi rasionalisasi yang bila dikaji bunyinya terdengar, bahwa berdoa hanyalah kewajiban.
Namun, semua yang kita anggap sebagai tanggung jawab, juga kewajiban ternyata memiliki pengaruh positif buat hidup kita sendiri. Anda mungkin tidak sadar kalau kepatuhan-kepatuhan kita terhadap ritual keagamaan semisal shalat serta bentuk ritual lainnya memiliki pengaruh bagi meningkatnya sistem kekebalan tubuh kita.
Ambil contoh misalnya shalat tahajjud. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh dosen fakultas tarbiyah dan guru besar program pascasarjana dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Mohammad Sholeh, Drs., M.Pd., PNI membuktikan bahwa shalat tahajjud yang dijalankan dengan gerakan tepat, rutin, dan tentu saja dengan tulus iklhas bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Prof. Sholeh ng menyebutkan, bahwa penelitian yang dilakukannya tahun 2000 selama satu semester ini dalam rangka menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Airlangga, Surabaya. “Jadi ini demi sebuah desertasi ,” jelas bapak dua anak ini.
Sholeh memilih desertasinya dengan judul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi
Teliti 51 Siswa SMU
Bagi kaum muslim, shalat tahajjud bukanlah sembahyang wajib. Karenanya tidak banyak yang melakukan sembahyang ini sampai berhari-hari dan terus menerus. Dalam riwayat Abu Daud dan At Turmudzy diceritakan, Ali r.a pernah berkata: “Shalat witir itu tidak diharuskan sebagaimana shalat fardhu, tetapi Rasulullah saw selalu mengerjakannya serta bersabda: “Sesungguhnya Allah itu witir (ganjil,yakni esa) dan suka pada witir maka shalat witirlah kamu sekalian wahai Ahlul Qur’an”
Kebiasaan melakukan sembahyang ini bermula ketika menjelang kenabian Nabi Muhammad SAW. Waktu itu sang Nabi sedang gundah gulana. Sebagai seorang yang saleh dan berhati bersih, pria tengah baya ini merasakan betapa mundurnya kehidupan moral di Mekah waktu itu.
Perbudakan, perampokan, penindasan terhadap wanita, dan segala keburukan lain membuat hidup menjadi tidak menyenangkan. Mau apa, aku ini? Itulah pertanyaan yang muncul darinya.
Maka, di suatu malam, Muhammad menyendiri dan merenungkan semua hal yang menimpa dirinya dan tanah kelahirannya. Tengah malam sampai menjelang pagi, Muhammad merasakan benar-benar kesedihan yang mendalam sekaligus berpasrah pada Sang Pencipta mau diapakan dirinya dan tempat kelahirannnya.
Saat itulah, kemudian muncul pesan dari malaikat Jibril yang sampai sekarang dikenal sebagai wahyu pertama dalam kitabsuci Al quran. Lalu di malam-malam selanjutnya, Nabi sering melakukan kegiatan menyendiri ini sebagai sebuah kegiatan yang intinya mau mengatakan bahwa beliau hanyalah manusia biasa. Tiada yang dapat dilakukannya kecuali hanya karena pertolongan dari Allah.
Kegiatan menyendiri yang diberi bentuk shalat di kemudian hari ini lalu biasa dilakukan oleh para pengikut Nabi tatkala mengalami berbagai persoalan yang dirasa berat untuk ditanggung.
Namun selama waktu itu, sejak kebiasaan sholat muncul sampai satu decade terakhir ini, tidak banyak yang tahu bahkan kaum muslim sekalipun, apa sebenarnya yang terjadi ketika mereka melakukan shalat tahajjud. Memang banyak ulama menyebutkan kalau shalat bisa memperbaiki akhlak. Tapi, bagaimanakah semua itu berlangsung?
Inilah yang mendorong Prof. Sholeh melakukan penelitian mengenai shalat tahajjud. Pria jebolan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri ini di tahun 2000 meneliti sekitar 51 siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya.
”Saya minta mereka semua melakukan shalat tahajjud selama dua bulan penuh setiap hari,” jelas pria yang menyelesaikan S2 pada bidang psikologi konseling di IKIP Malang. Dengan mengambil jumlah rakaat yang tidak terlalu banyak juga tidak sedikit, 2 rakaat salam empat kali serta witr tiga rakaat atau satu rakaat (total 8 rakaat), mereka mesti menjalankannya shalat pada jam 02.00 sampai 3.30.Tentu tidak semua berhasil. 51 siswa yang diteliti ini akan dipilah lagi.
“Mereka yang tidak pernah mengikuti senam pernapasan, komplit shalatnya sampai dua bulan, tidak pernah ikut toriqoh (zikir), dan tidak pernah melakukan tahajjud akan saya masukkan dalam kelompok sendiri untuk dilihat lebih lanjut hasilnya,” ungkap Sholeh.
Ternyata dari 51 siswa, 23 orang hanya sanggup bertahan menjalankan shalat tahajjud selama sebulan. Beserta yang lainnya yang tidak memenuhi syarat dengan alasan misalnya shalatnya tidak lengkap sampai dua bulan meski bisa melampaui sebulan penuh atau tidak sampai sebulan, minum obat kortikisteroid, melakukan hal-hal lain selain tahajjud yang mempengaruhi sistem tubuh misalnya zikir, ke-23 siswa ini dijadikan kelompok sendiri.
Sampai akhirnya, tinggal 19 siswa saja yang sanggup bertahan melakukan shalat tahjjud selama dua bulan. Jadi ada dua kelompok. Mereka yang berhasil sampai dua bulan tanpa tambahan kegiatan lain dan mereka yang tidak selesai shalat sampai dua bulan.
Kesembilan belas orang ini menurut Sholeh mengalami perubahan secara mendasar. “Mereka ini yang menjalani shalat dengan tulus ikhlas, penuh dua bulan, gerakannya tepat, kekebalan tubuhnya meningkat,” jelas Sholeh. Sementara yang tidak, perubahan secara berarti dari segi fisik maupun psikis tidak terlihat. Meningkatnya kekebalan tubuh inilah yang memungkinkan seseorang akan sulit kena penyakit dari yang sekedar infeksi sampai kanker.
Setidaknya ada beberapa parametes yang diukur Sholeh di tiga laboratorium (Klinika, Prodia, dan Paramita) di Surabaya untuk membuat kesimpulan ini. Dengan mengukur kadar hormon kortisol (glukokortikoid alami utama yang dikeluarkn korteks adrenal. Zat ini memengaruhi metabolisme glukosa, protein dan lemak) bisa diketahui apakah seseorang mengalami stress atau tidak.
Pada mereka yang berhasil melakukan shalat tahajjud sampai dua bulan hormon ini menaik. “Ini pertanda orang tersebut ikhlas dan tidak stress,” ungkap Sholeh.
Meningkatnya hormon ini akan disertai dengan meningkatnya kandungan serotonin, epinefrin dan endorfin. Hormon-hormon ini adalah hormon yang membuat kita menjadi tenang dan merasa tenteram.
Sebaliknya, tingkat acetylcholine pada kesembilan belas orang ini menurun. Acetylcholine adalah ester asam asetat dari kolin yang berfungsi sebagai neurotransmitter atau bahan kimia yang berfungsi menyampaikan pesan dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain.
“Bila bahan kimia ini meningkat, itu tandanya orang lagi stress. Akibat lanjutannya orang akan mudah marah, cemas, dan khawatir,” jelas Sholeh. Stress juga ditandai bila kandungan vasopressin atau hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus (bagian otak) meningkat.
“Bila tingkat vasopressin ini tinggi dan menumpuk terus menerus, daya tahan tubuh orang akan menurun. Orang akan mudah kena kanker. “Dengan sendirinya berbagai sistem imun yang ada di tubuh seperti makrofag, basofil, monosit, dan lainnya tidak akan terproduksi.
Jadi, sekarang ini kalau orang bicara bahwa shalat bisa memperbaiki tingkat moral seseorang, ada alasan yang bisa dikemukakan dengan sangat masuk akal. Dengan shalat yang benar, dijalani tulus dan pasrah, serta rutin akan membuat fisik maupun psikis seseorang sehat. Ketenangan hati, pikiran, dan ketentraman jiwa akan menjadi status dasar mereka yang rajin shalat. Orang bisa berpikir logis, matang, dan benar-benar masuk akal. Orang menjadi tahu diri dan tidak seenaknya.
Selain itu, penyakit fisik akan enggan mampir dan mengidap ke tubuh mereka yang rajin shalat. Karena sistem kekebalan tubuhnya meningkat pesat.
“Dirikanlah shalat dari condong matahari sampai gelap malam dan Quran fajar (shalat subuh), sesungguhnya Quran fajar itu dipersaksikan. Pada malam hari hendaklah engkau bertahajjud sebagai tambahan untuk engkau, mudah-mudahan Maha Pemeliharamu mengangkat engkau ke tempat yang terpuji” (Al Quran surat Al Israa’ ke-17 ayat 78-79).
Jadi, shalat ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah, melainkan juga membuat sehat lahir batin.
Sumber : kompas.co.id
Salah satu sholat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah (insya Allah) adalah sholat tahajud. Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, setelah bangun tidur. Pelaksanaan sholat tahajud ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir.
Sebelum perintah sholat lima waktu turun, Rasulullah Muhammad saw pernah memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan sholat tahajud. Hal ini tersirat dalam beberapa hadist:
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda : “ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
Bersabda Nabi Muhammad SAW : “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )
Selain itu, Allah sendiri juga berfirman: “ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)
Dalam hadist lain juga diterangkan mengenai jumlah rakaat pada pelaksanaan sholat tahajud. Pada dasarnya, jumlah rakaat sholat tahajud tidak dibatasi jumlahnya, dengan jumlah minimal 2 rakaat. Sedangkan dalam keterangan Said ibnu Yazib ra, Rasulullah Muhammad saw melakukan sholat tahajud dengan jumlah 13 rakaat, dengan perincian 2 rakaat sholat iftitah, 8 rakaat sholat tahajud, dan ditutup dengan 3 rakaat sholat witir.
Keutamaan Sholat Tahajud
Berdasarkan hadist Rasulullah Muhammad saw, sholat tahajud memiliki 9 keutamaan, yang terbagi menjadi 5 keutamaan di dunia dan 4 keutamaan di akhirat kelak. Hadist yang menjelaskan keutamaan sholat tahajud adalah: “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun 5 keutamaan sholat tahajud di dunia adalah:
- Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
- Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
- Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
- Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
- Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Selain 5 keutamaan di dunia, sholat tahajud juga memiliki 4 keutamaan di akhirat kelak. Keutamaan sholat tahajud di akhirat kelak adalah:
- Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
- Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
- Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
- Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
Tata Cara Sholat Tahajjud
Pada dasarnya, gerakan atau tata cara sholat tahajud pun tidak berbeda dengan sholat-sholat sunnah yang lain: berwudhu, niat melakukan sholat sunnah tahajud, kemudian melakukan gerakan sholat seperti biasa mulai dari takbir hingga salam. Biasanya selalu dilakukan dengan 2 rokaat-2 rokaat (setiap 2 rokaat salam). Pada rokaat pertama setelah takbir membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjjutkan dengan surah lainnya. Pada rokaat kedua pun sama, membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surah lainnya (yang kita hafal).
Perbedaannya hanyalah terletak pada niatnya saja. Karena untuk mengerjakan sholat tahajud tentu saja niatnya adalah mengerjakan sholat tahajud, bukan niat untuk mengerjakan sholat yang lain.
Jadi berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana niat sholat tahajud?”, maka jawabannya adalah berniat di dalam hati untuk mengerjakan sholat sunnah tahajud. Sedangkan masalah “Lafadz niatnya”, hal itu tidak ditentukan, karena tidak ada dalil yang memperkuat atau menerangkannya.
Setelah selesai mengerjakan shalat Tahajjud, perbanyaklah membaca istigfar dan dzikir kepada Allah SWT serta memohon kepada-Nya, kemudian membaca doa sesuai keinginan kita.
Selamat Mencoba!
Source : Cara Sholat Tahajud by islam-download.net
Tags
Agama Islam