Akibat Minuman Bersoda



Apakah kamu penggemar berat minuman bersoda? Mulai sekarang, berhati-hatilah dengan minuman yang rasanya memiliki sensasi yang menyegarkan ini. Selain mengandung bakteri tinja, dibalik minuman bersoda juga menyimpan beragam penyakit yang serius bagi tubuh.

Berikut ini adalah ancaman beragam penyakit yang timbul akibat minuman bersoda yang dikosumsi secara berlebihan :

1. Membahayakan Ginjal
Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai bahaya tersebut terhadap 3256 orang. Mereka rutin mengkonsumsi minuman bersoda minimal 2 kali sehari. Hasilnya, sebanyak 30% responden mengalami kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya.

Menurut para ahli, hal ini terkait dengan kandungan minuman bersoda, yakni pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, dan asam fosfat.

2. Meningkatkan Risiko Diabetes
Para penderita penyakit diabetes sangat dilarang untuk mengkonsumsi gula. Hal ini karena hormon insulin yang ada di dalam tubuhnya tidak cukup, bahkan tidak sanggup untuk mengubah zat gula tersebut menjadi gula otot (glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa) akan meningkat dan membahayakan.

Ingat, diabetes juga merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu penyakit yang lain, misalnya stroke dan kerusakan jantung koroner. Jika kamu banyak mengkonsumsi minuman bersoda, selain berpotensi menyebabkan diabetes, stroke, dan kerusakan jantung koroner juga bisa terjadi.

Perlu dicatat, bahwa penyakit diabetes timbul tak hanya karena faktor keturunan. Orang yang awalnya normal saja pun bisa menderita penyakit diabetes.

3. Meningkatkan Risiko Obesitas
Minuman bersoda kaya akan kalori. Kalori yang masuk ke dalam tubuh, bisa meningkatkan risiko obesitas (kegemukan). Tak hanya bagi orang yang sudah dewasa, anak-anak pun bisa menderita obesitas.

Di Amerika Serikat, tingkat obesitas pada anak-anak sangatlah tinggi. Salah satu penyebabnya adalah minuman bersoda. Anak-anak di Amerika Serikat mengkonsumsi minuman bersoda layaknya meminum air putih. Setelah makan, mereka pasti minum minuman bersoda. Hasilnya, mereka banyak yang menderita obesitas.

Ingat, obesitas merupakan salah satu pemicu dari munculnya penyakit-penyakit lain. Di antaranya diabetes, stroke, kerusakan jantung koroner, dan berbagai penyakit serius lainnya.

4. Meningkatkan Risiko Tulang Rapuh
Salah satu kandungan minuman bersoda adalah asam fosfat. Dalam suatu penelititan, asam fosfat ini bisa menyebabkan penyakit kerapuhan tulang. Hal ini karena asam fosfat bisa melarutkan kalsium yang ada di dalam tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan keropos.

Universitas Harvard pernah membuat penelitian mengenai hal ini. Mereka mengamati seorang atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda dan yang tidak mengkonsumsi minuman bersoda. Hasilnya, atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda, mengalami patah tulang 5 kali lebih banyak daripada atlet remaja yang tidak mengkonsumsi minuma bersoda.

5. Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas
Dalam suatu penelitian di Amerika Serikat, kandungan minuman bersoda dipercaya sebagai salah satu pemicu timbulnya kanker pankreas. Dalam penelitian tersebut, 87% responden yang minimal mengkonsumsi minuman bersoda 2 kali sehari mengalami peningkatan risiko kanker pankreas.

Penelitian dilakukan terhadap 60524 responden (pengonsumsi minuman bersoda) selama 14 tahun. Hasilnya, sebanyak 87% mengalami risiko kanker pankreas yang terlihat melalui gejala-gejalanya.

6. Meningkatkan Kerusakan Pada Gigi
Dalam suatu penelitian, 3200 orang responden mengalami kerusakan gigi akibat mengkonsumsi minuman bersoda. Hal ini tentu saja akibat kandungan zat gula yang ada di dalam minuman tersebut. Tak hanya itu, asam fosfat juga turut memperburuk kerusakan gigi dengan cara melarutkan kalsium gigi.

7. Meningkatkan Ketergantungan Pada Kafein
Minuman bersoda mengandung kafein. Zat ini sejak dulu dikenal sebagai zat yang mampu membuat orang ketergantungan. Meskipun kafein mempunyai efek positif terhadap tubuh, efek negatif kafein ternyata lebih banyak. Misalnya, membuat jantung berdebar, insomnia, tekanan darah rendah, dan lain-lain.

Setelah menyimak bahaya-bahaya minuman bersoda diatas, kurangilah minuman bersoda mulai saat ini, karena telah terbukti di dalam mengonsumsinya secara berlebihan, akan memberikan efek yang buruk bagi kesehatan.

Ganti menu minuman bersoda dengan minuman lain yang bermanfaat bagi kesehatan, misalnya, susu sapi, susu kedelai, air putih, teh hijau, teh hitam, jus buah-buahan, atau yoghurt. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari resiko penyakit-penyakit serius yang mengancam kesehatan tubuh.

Sumber : health.detik.com
*****

Minuman Bersoda Mengandung Bakteri Tinja



Siap-siap untuk tidak meminum minuman bersoda lagi. Pasalnya, semakin banyak saja alasan untuk tidak mengonsumsi minuman satu ini, karena peneliti mengungkapkan fakta menyeramkan tentang minuman bersoda.

Hampir 48 persen minuman soda yang berasal dari tempat-tempat fast food atau cepat saji, mengandung bakteri yang banyak terdapat pada tinja. Bakteri tersebut awalnya berkembang dari kran minuman soda yang jarang dibersihkan.

Dapat dibayangkan, jika bakteri yang menempel pada kran minuman soda itu masuk dan berkembang dalam tubuh manusia. Alhasil, diare, sakit perut, keracunan, dan penyakit pencernaan lainnya pun bisa mengancaman kesehatan.

Para ahli mikrobiologi dari Hollins University mengumumkan hasil penemuan tersebut dalam International Journal of Food Microbiology. Mereka melaporkan, bahwa bakteri coliform yang banyak terdapat dalam feses, terdeteksi sebanyak 48 persen pada minuman soda.

Dan hasil mikroskop menunjukkan, bahwa jumlah bakterinya lebih besar dari 500 cfu/ml. Jumlah yang cukup untuk menyebabkan usus menghasilkan reaksi yang tidak sehat dan tidak nyaman.

Lebih dari 11 persen minuman yang dianalisa, adalah bakteri coliform Escherichia coli (E. Coli), dan 17 persennya adalah Chryseobacterium meningosepticum. Beberapa bakteri patogen lainnya yang terdapat dalam minuman soda, antara lain : Klebsiella, Staphylococcus, Stenotrophomonas, Candida, dan Serratia.

Fakta lainnya yang lebih mengejutkan adalah, hampir semua bakteri yang teridentifikasi tersebut menunjukkan resistensi atau kekebalan terhadap 11 jenis antibiotik yang diujikan peneliti.

Peneliti juga melaporkan peningkatan kasus penyakit 'gastric distress' atau penyakit gangguan pencernaan pada beberapa orang yang mengonsumsi minuman soda, berasal dari restoran cepat saji.

Meski beberapa tempat makan fast food sudah memiliki sertifikat aman dari perusahaan auditor atau penjamin kesehatan, namun banyak diantaranya yang tidak melakukan update sertifikasi selama beberapa tahun.

"Hal ini semakin meyakinkan bahwa mengonsumsi minuman soda tidak aman. Lebih banyak bahaya yang akan didapatkan daripada keuntungan mengonsumsinya," ujar salah seorang peneliti.

Jadi serem minum soda di tempat makan fast food kalau gini ceritanya. Mending di warteg aja sekalian kali, ya?

Sumber : tepoci.blogspot.com

Wê-Zëd

"Jam ± 05.00 – 05.30 bangun pagi lalu (biasanya lanjut kegiatan MCK, baru->) sholat shubuh, Jam ± 07.15 – 07.20 waktu berangkat ke kantor, Jam ± 12.15 – 13.30 ISHOMA (Istirahat, Sholat Dzuhur, Makan), Jam ± 15.30 (Sholat Ashar di kantor bila memungkinkan), Jam ± 16.00 – 17.00 (pulang ke rumah lanjut ISHOMA), Jam ± 17.45 – 18.30 (kegitan MCK, lanjut) Sholat Maghrib, selanjutnya santai nonton TV sambil ngemil atau makan lagi, Jam ± 19.30 – 20.00 Sholat Isya’, menyambung nonton TV dan lainnya, sekitar Jam ± 22.00 – 23.30 merebahkan diri untuk tidur dan melanjutkan kehidupan hari berikutnya."

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak