YaaSiin
- YAA SIIN
- WAL QUR’ANIL HAKIIM
- INNAKA LAMINAL MURSALIIN
- ‘ALA SIROTIM MUSTAQIM
- TANZILAL ‘AZIZIR ROHIM
- LI TUNZIRO QAUMAM MA UNZIRO ABA-UHUM FA HUM GAFILUN
- LAQAD HAQQAL QAULU ALA AKSARIHIM FA HUM LAA YU’MINUM
- INNA JA’ALNA FI A NAQIHIM AGLALAN FA HIYA ILAL AZQANI FA HUM MUQMAHUM
- WA JA ‘ALNA MIM BAINI AIDIHIM SADDAW WA MIN KHALFIHIM SADDAN FA AGSYAINA HUM FA HUM LAA YUBSIRUUN
- WA SAWA’UN ALAIHIM A ANZARTAHUM AM LAM TUNZIRHUM LA YU’MINUN
- INNAMA TUNZIRU MANITTABA AZ ZIKRO WA KHASYIYAR-ROHMANA BIL-GHAIB, FA BASYSYIRHU BI MAGFIROTIW WA AJRIN KARIIM
- INNA NAHNU NUHYIL-MAUTA WA NAKTUBU MA QADDAMU WA ASAROHUM, WA KULLA SYAI’IN AHSAINAHU FI IMAMIM MUBIIN
- WADRIB LAHUM MASALAN ASHABAL-QARYAH IZ JAAA’AHAL-MURSALUUN
- IZ ARSALNA ILAIHIMUSNAINI FA KAZZABU HUMA FA ‘AZZAZNA BI SALISIN FA QALU INNA ILAIKUM MURSALUN
- QALU MA ANTUM ILLA BASYARUM MISLUNA WA MA ANZALAR-ROHMANU MIN SAYI’IN IN ANTUM ILLA TAKZIBUN
- QALU ROBBUNA YA’LAMU INNA ILAIKUM LAA MURSALUN
- WA MA ‘ALAINA ILLAL-BALAGUL-MUBIIN
- QALU INNA TATAYYARNA BIKUM LA’IL LAM TANTAHU LANARJUMANNAKUM WA LAYAMAS SANNAKUM MINNA AZABUN ALIM
- QALU TA’IRUKUM MA’AKUM, A IN ZUKKIRTUM, BAL ANTUM QAUMUM MUSRIFUN
- WA JA’A MIN AQSAL-MADINATI ROJULUY YAS A QALA YA QAUMITTABI’UL MURSALIN
- ITTABI’U MA LAA YAS’ALUKUM AJROW WA HUM MUHTADUN
- WA MA LIYA LAA A BUDUL-LAZI FATARONI WA ILAIHI TURJA’UN
- A ATTAKHIDZU MIN DUNIHI ALIHATAN IY YURUDNIR-ROHMANU BI DURRIL LA TUGNI ‘ANNI SYAFA ATUHUM SYAI’AW WA LA YUNQIZUN
- INNI IZAL LAFI DALALIM MUBIIN
- INNI AMANTU BI ROBBIKUM FASMA’UN
- QILADKHULIL-JANNAH, QALA YA LAITA QAUMI YA’LAMUN
- BIMA GAFAROLI ROBBI WA JA’ALNI MINAL MUKROMIN
- WA MA ANZALNA ‘ALA QAUMIHI MIN BA’DHI MIN JUNDIM MINAS-SAMA’I WA MA KUNNA MUNZILIN
- IN KANAT ILLA SAIHATAW WAHIDATAN FA IZA HUM KHAMIDUN
- YA HASROTAN ALAL-IBAD MA YATIHIM MIR ROSULIN ILLA KANU BIHI YASTAHZI’UN
- A LAM YAROU KAM AHLAKNA QABLAHUM MINAL-QURUNI ANNAHUM ILAIHIM LA YARJI’UN
- WA IN KULLUL LAMMA JAMI’UL LADAINA MUHDARUN
- WA AYATUL LAHUMUL-ARDUL-MAITATU, AHYAI-NAHA WA AKHROJNA MINHA HABBAN FA MINHU YA’KULLUN
- WA JA’ALNA FIHA JANNATIM MIN NAKHILIW WA A’NABIW WA FAJJARNA FIHA MINAL’UYUUN
- LI YA’KULU MIN SAMARIHI WA MA ‘AMILATHU AIDIHIM, A FALAA YASKURUN
- SUBHANAL-LAZI KHALAQAL-AZWAJA KULLAHA MIMMA TUMBITUL-ARDU WA MIN ANFUSIHIM WA MIMMA LAA YA’LAMUN
- WA AYATUL LAHUMUL-LAILU NASLAKU MINHUN-NAHARO FA IZA HUM MUZLIMUN
- WASY-SAYAMSU TAJRI LIMUSTAQARRIL LAHA, ZALIKA TAQDIRUL AZIZIL-‘ALIM
- WAL-QAMARO QADDARNAHU MANAZILA HATTA ‘ADA KAL-URJUNIL-QADIM
- LASY-SYAMSU YAMBAGI LAHA AN TUDRIKAL QAMARO WA LAL-LAILU SABIQUN-NAHAR, WA KULLUN FI FALAKIY YASBAHUN
- WA AYATUL LAHUM ANNA HAMALNA ZUR-RIYYATAHUM FIL-FULKIL-MASYHUN
- WA KHALAQNA LAHUM MIM MISLIHI MA YARKABUN
- WA IN NASYA NUGRIGHUM FA LA SARIKHA LAHUM WA LA HUM YUNQAZUN
- ILLA ROHMATAM MINNA WA MATA-AN ILAI-HIN
- WA IZA QILLA LAHUMUTTAQU MA BAINA AIDIKUM WA MA KHALFAKUM LA’ALAKUM TURHAMUN
- WA MA TA’TIHIM MIN AYATIM MIN AYATI ROBBIHIM ILLA KANU ‘ANHA MU’RIDIN
- WA IZA QILA LAHUM ANFIQU MIMMA ROZAQAKUMULLAHU QALAL-LAZINA KAFARU LIL’LAZINA AMANU ANUT’IMU MAL LAU YA-SYA’ULLAHU AT’AMAH, IN AN TUM ILLA FI DALALIM MUBIN
- WAY A QULUNA MATA HAZAL-WA’DU IN KUNTUM SADIKIN
- MA YANZURUNA ILLA SAIHATAW WA HIDATAN TA’KHUZUHUM WA HUM YAKHISSIMUN
- FA LA YASTATI’UNA TAUSIYATAW WA LA ILA AHLIHIM YARJI’UN
- WA NUFIKHA FIS’SURI FA IZA HUM MINAL-AJDASI ILA ROBBIHIM YANSILUN
- QALUU YA WAILANA MAM BA’ASANA MIM MARQADINA, HAZA MA WA’ADAR-ROHMANU WA SADAQAL-MURSALUUN
- IN KANAT ILLA SAIHATAW WAHIDATAN FA IZA HUM JAMI’UL LADAINA MUHDARUN
- FAL-YAUMA LA TZLAMU NAFSUN SYAI’AW WA LA TUJZAUNA ILLA MA KUNTUM TA’MALUN
- INNA ASHABAL-JANNATIL-YAUMA FI SYUGULIN FAKIHUN
- HUM WA AZWAJUHUM FI ZILALIL ‘ALA ARO’IKI MUTTAKI’UN
- LAHUM FIHA FAKIHATUW WA LAHUM MA’YADDA’UN
- SALAAMUN QAULAM MIR ROBBIR ROHIIM
- WAMTAZUL-YAUMA AYYUHAL-MUJRIMUN
- ALAM A’HAD ILAIKUM YA’ BANI ADAMA AL LA TA’BUDUSY-SYAITAN, INNAHU LAKUM ADUWWUN MUBIN
- WA ANI’BUDUNI. HAZA SIROTUM MUSTAQIM
- WA LAQAD ADALLA MINKUM JIBILAN KATSIRO, A FA LAM TAKUNU TA’QILUUN
- HAZIHI JAHANNAMUL-LATI KUNTUM TU’ADUN
- ISLAUHAL-YAUMA BIMA KUNTUM TAKFURUN
- AL-YAUMA NAKHTIMU ‘ALA AFWAHIHIM WA TUKALLIMUNA AIDIHIM WA TASYHADU ARJULUHUM BIMA KANU-YAKSIBUN
- WA LAU NASYA’U LATAMASNA ALA A’YUNIHIM FASTABAQUS-SIROTA FA ANNA YUBSIRUN
- WA LAU NASYA’U LAMASAKHNAHUM ‘ALA MAKANATIHIM FAASTATA’U MUDDIYAW WA LA YARJI’UN
- WA MAN NU’AMMIRHU NUNAKKISHU FIL-KHALQ. A FALA YA’QILUN
- WA MA ‘ALLAMNAHUSY-SYI’RO WA MA YAMBAGI LAH IN HUW ILLA ZIKRUW WA QU’ANUM MUBIN
- LI YUNZIRO MAN KANA HAYYAW WA YAHIQQAL-QAULU ‘ALAL-KAFIRIN
- A WA LAM YAROU ANNA KHALAQNA LAHUM MIMMA AMILAT AIDINA AN’AMAN FA HUM LAHA MALIKUN
- WA ZALLALNAHA LAHUM FA MINHA ROKUBUHUM WA MINHA YA’KULUN
- WA LAHUM FIHA MANAFI’U WA MASYARIB, A FA LA YASYKURUN
- WATTAKHAZU MIN DUNILLAHI ALIHATAL LA’ALAHUM YUNSARUN
- LA YASTATI’UNA NASROHUM WA HUM LAHUM JUNDUM MUHDARUN
- FA LA YAHZUNKA QAULUHUM INNA NA’LAMU MA YUSIRRUNA WA MA YU’LINUN
- A WA LAM YAROL-INSANU ANNA KHALAQNAHU MIN NUTFATIN FA IZA HUWA KHASIMUM MUBIN
- WA DAROBA LANA MASALAW WA NASIYA KHALQAH QALA MAY YUHYIL-IZAMA WA HIYA ROMIM
- QUL YUHYIHAL-LAZI ANSYA’AHA AWWALA MARROH, WA HUWA BI KULLI KHALQIN ‘ALIM
- ALLAZI JA’ALA LAKUM MINASY-SYAJARIL-AKHDARI NARON FA IZA ANTUM MINHU TUQIDUN
- A WA LAISAL-LAZI KHALAQAS-SAMAWATI WAL-ARDA BI QADIRIN ‘ALA AY YAKHLUQA MISLA-HUM, BALA WA HUWAL-KHALLAQUL-‘ALIM
- INNAMA AMRUHU IZA ARODA SYAI’AN AY YAQULA KUN FA YAKUN
- FA SUBHANAL-LAZI BI YADIHI MALAKUTU KULLI SYAI’IW WA ILAIHI TURJA’UN
Artinya :
- Yaa siin.
- Demi Al Qur’an yang penuh hikmah,
- sesungguhnya kamu salah seorang dari Rasul-rasul,
- (yang berada) di atas jalan yang lurus,
- (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Penyayang,
- agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
- Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
- Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tengadah.
- Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
- Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
- Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
- Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
- Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
- (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata:” Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang-xx diutus kepadamu “.
- Mereka menjawab:” Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka “.
- Mereka berkata:” Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu.
- Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas “.
- Mereka menjawab:” Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami “.
- Utusan-utusan itu berkata:” Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas “.
- Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata:” Wahai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu,
- ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
- Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakan dan yang hanya kepada-Nya kamu (semua) akan dikembalikan?
- Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?
- Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
- Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku.
- Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke surga”. Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
- apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”.
- Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
- Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
- Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
- Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka.
- Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.
- Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.
- Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
- supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
- Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
- Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan,
- dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
- Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
- Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
- Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan,
- dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti seperti bahtera itu.
- Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
- Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
- Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat”, (niscaya mereka berpaling).
- Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
- Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata”.
- Dan mereka berkata: “Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”
- Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
- Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
- Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
- Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami? Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya).
- Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.
- Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
- Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
- Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
- Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
- (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
- Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.
- Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaithan? Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,
- dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
- Sesungguhnya syaithan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?
- Inilah Jahannam yang dahulu kamu di ancam (dengannya).
- Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
- Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
- Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat (nya).
- Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami robah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.
- Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
- Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan,
- supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.
- Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?
- Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.
- Dan mereka memperoleh padanya manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
- Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
- Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
- Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
- Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
- Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
- Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,
- yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
- Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
- Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.
- Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Inilah Kebenaran Hadits-hadits Tentang Fadhilah Surat Yasin
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya serta umatnya hingga akhir zaman.
Surat Yasin menjadi surat primadona bagi masyarakat kita, Indonesia. Sehingga muncul di mana-mana kegiatan Yasinan, karena didalamnya dibaca surat Yasin secara bersama-sama. Hal ini tidak lepas dari adanya pemahaman tentang keistimewaan membaca surat ini atas surat lainnya, khususnya berkaitan dengan faidah dan fadhilahnya.
Lebih khusus lagi pada malam Jum'at, selepas Maghrib maka rumah-rumah, masjid, dan mushalla ramai dengan lantunan surat Yasin baik dengan sendiri-sendiri maupun berjamaah. Terekam dalam benak, bahwa ini adalah amal yang benar-benar disyariatkan dan memiliki pahala besar. Ada kesan penghususan malam Jum'at dengan membaca surat Yasin, dan ini sudah kami ulas dalam tulisan sebelumnya: Malam Jum'at Disunnahkan Baca Surat Al-Kahfi, Bukan Surat Yasin.
Pada sebagian masyarakat, surat Yasin sengaja dibaca karena ada hajat atau kebutuhan yang ingin terpenuhi. Pembacanya sengaja membaca surat ini dengan bilangan tertentu agar hajatnya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ringkasnya, mereka menjadikan surat ini sebagai wasilah agar terkabul doa, yakni dengan membacanya dalam jumlah tertentu.
Jika ditanya, kenapa melakukan demikian. Rata-rata jawabnya, ini kan baik dan diajarkan oleh kiai atau guru. Padahal MENGKHUSUSKAN cara dalam membaca surat ini dengan jumlah bilangan tententu dan untuk tujuan tertentu tidak memiliki landasan dari dalil shahih.
Memang benar, surat Yasin termasuk bagian dari Al-Qur'an. Dan membaca Al-Qur'an mendatangkan kebaikan yang banyak dan pahala yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun menghususkan surat tertentu dengan menetapkan fadhilah dan manfaat tertentu dari pada surat-surat lainnya, dan membacanya dengan cara tertentu adalah membutuhkan dalil khusus. Karena ini masalah ubudiyyah tidak diketahui tentang perintah, tatacara dan fahilahnya kecuali melalui khabar wahyu. Dan tidak didapatkan khabar shahih tentangnya. Memang terdapat beberapa hadits yang menerangkan tentang keutamaan dan fadhilah surat Yasin, hanya saja statusnya antara dhaif dan maudhu' (palsu). Berikut ini beberapa haditsnya:
Pertama, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إن الله تبارك وتعالى قرأ ( طه ) و( يس ) قبل أن يخلق آدم بألفي عام، فلما سمعت الملائكة القرآن قالوا : طوبى لأمة ينزل هذا عليهم، وطوبى لألسن تتكلم بهذا، وطوبى لأجواف تحمل هذا
"Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala telah membaca surat Thaha dan Yasin seribu tahun sebelum menciptakan Adam. Maka saat [ara malaikat mendengar Al-Qur'an, mereka berkata: Beruntunglah bagi umat yang diturunkan ini atas mereka, beruntunglah lisan yang berucap dengannya, dan beruntunglah bagi hati yang mengembannya." (HR. al-Darimi dalam Sunannya: 2/456, Ibnu Huzaimah dalam al-Tauhid: 109, Ibnu Hibban dalam al-Dhu'afa': 1/108, dan lainnya. Syaikh Al-Albani menyebutkannya sebagai hadits munkar dalam Silsilah al-Ahadits al-Dhaifah, no. 1248. Beliau berkata: dan matan ini adalah maudhu' sebagaimana dikatakan Ibnu Hibban, dan isnadnya dhaif jiddan/lemah sekali)Kedua, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu secara marfu',
من دخل المقابر، فقرأ سورة ( يس ) خفف عنهم يومئذ، وكان له بعدد من فيها حسنات
"Siapa yang masuk ke pemakaman, lalu ia membaca surat Yasin niscaya diringankan siksa mereka (ahli kubur) pada hri itu, dan baginya kebaikan-kebaikan sebanyak orang yang di dalamnya." (Hadits maudhu' (palsu) yang dikeluarkan al-Tsa'labi dalam tafsirnya, disebutkan Syaikh al-Albani dalam Silsilah Al-Hadits Al-Dhaifah: no. 1246)Ketiga, diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إن لكل شيء قلبا وقلب القرآن يس ومن قرأ يس كتب الله بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات
"Sesungguhnya setiap sesuatu ada jantungnya, dan jantungnya Al-Qur'an adalah surat Yasin. Siapa membacanya surat Yasin niscaya Allah mencatat untunya membaca Al-Qur'an sepuluh kali." (HR. Al-Tirmidzi, statusnya Maudhu' (palsu) sebagaimana disebutkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan al-Tirmidzi: 2887, Dhaif Al-Targhib wa Al-Tarhib: 885, Dhaif al-Jami' al-Shaghir: 1935)Keempat, riwayat dari Ma'qil bin Yasar Radhiyallahu 'Anhu,
من قرأ ( يس ) ابتغاء وجه الله ، غفر الله له ما تقدم من ذنبه ، فاقرؤوها عند موتاكم
"Siapa membaca surat Yasin untuk mengharap wajah Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, maka bacalah surat Yasin pada orang meninggal kalian." (Hadits Dhaif, dalam Dhaif al-Jami' al-Shaghir: 5785)Kelima, dari 'Atha bin Abi Rabbah Radhiyallahu 'Anhu berkata, telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
من قرأ ( يس ) في صدر النهار؛ قضيت حوائجه
"Siapa membaca surat Yasin di siang hari, niscaya dipenuhi semua kebutuhannya." (Dhaif Misykah al-Mashabih: 2118)Dan secara umum semua riwayat yang menerangkan keutamaan surat Yasin adalah Dhaif dan maudhu' (palsu) sebagaimana yang telah diteliti oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam beberapa kitabnya. Wallahu Ta'ala A'lam.
Bagaimana Supaya Doa Dikabulkan?
Bagi seorang muslim yang memiliki hajat kepada Allah dan berharap agar terkabul doanya untuk benar-benar berdoa kepada Allah dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama Allah yang Maha Indah) dan sifat-sifat Allah yang Mahatinggi, memohon kepada-Nya dengan merendahkan diri setiap saat, khususnya di waktu dan tempat mustajabah untuk dikabulkan kebutuhannya. Allah Ta'ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)Meminta dikabulkan doa itu tidak boleh mengerjakan ibadah dan amal-amal qurubat yang tidak memiliki landasan perintahnya dari sunnah. Dan siapa yang melaksanakan ibadah tanpa mengikuti sunnah, ibadah tersebut tertolak. Walalhu Ta'ala A'lam. [Sumber]